
Tata Cara Haji yang Perlu Diketahui Oleh Kaum Muslimin
Siapa yang tidak mengenal haji? Haji merupakan bagian dari rukun Islam yang sangat bernilai bagi semua kaum muslimin di dunia. Ibadah haji sendiri menjadi ibadah yang hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup namun memiliki nilai yang sangat tinggi di mata kaum muslimin.
Jika kita ingin menjalankan ibadah haji, kita perlu menunggu waktu yang cukup lama. Hal tersebut dapat terjadi lantaran kita harus menunggu antrean setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia menjadi negara dengan jumlah jamaah haji yang tinggi. Setiap tahunnya, ada banyak warga Indonesia yang antusias untuk menjalankan ibadah haji.
Sembari menunggu waktu keberangkatan haji, ada baiknya bagi kita untuk menambah wawasan mengenai tata cara haji. Kita dapat mengetahui informasi akan berhaji dengan baik mellaui ahli agama atau melalui manasik haji sebelum waktu keberangkatan haji dimulai. Tata cara atau manasik haji perlu diketahui dengan baik oleh umat Islam agar hajinya sah dimata Allah dan menjadi haji yang mabrur.
Informasi yang Berkaitan dengan Tata Cara Haji
Jika kita membahas mengenai tata cara haji atau manasik haji, kesemua informasi yang berkaitan dengan manasik haji mencakup informasi mengenai rukun haji, syarat, sunnah haji dan larangan apa saja yang harus dihindari ketika melaksanakan ibadah haji. Guna mengetahui akan informasi tersebut, simak penjelasannya di bawah ini:
Syarat haji
Sebelum kita menjalankan ibadah haji yang sesuai dengan tata cara yang pernah dilakukan oleh Rasulullah, kita dituntut untuk memenuhi persyaratan haji terlebih dahulu. Jika seorang muslim tidak memenuhi syarat haji tersebut, ibadah haji yang dilakukan dianggap tidak sah. Karena itulah, sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk mengetahui informasi seputar syarat haji. Berikut ini merupakan syarat wajib haji yang patut untuk kita ketahui:
- Islam
- Baligh
- Merdeka
- Mampu
- Berakal
Rukun haji
Rukun haji masuk ke dalam manasik haji. Informasi yang berkaitan dengan rukun haji juga harus kita ketahui dengan baik agar ibadah haji yang dilakukan dianggap sah secara agama. Jika seseorang meninggalkan salah satu rukun haji, maka ibadah haji yang dilakukan tidak sah dan harus mengulangnya kembali atau menggantinya dengan membayar denda. Jika kita tidak ingin menjadi salah satu jamaah haji yang harus mengulang ibadah hajinya, sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahui dengan baik akan rukun haji. Guna mengetahui akan rukun haji dengan baik, simak ulasannya di bawah ini:
- Ihram
Ihram dilakukan dengan menggunakan pakaian ihram dan disertai dengan niat. Pakaian ihram sendiri merupakan kain berwarna putih yang tidak dilengkapi dengan jahitan.
- Wukuf
Wukuf dilakukan di padang Arafah. Ketika wukuf, kegiatan yang dapat kita lakukan adalah berdiam diri, berzikir dan berdoa. Wukuf sendiri dilakukan di tanggal 9 Zulhijah ketika matahari mulai tergelincir hingga matahari terbit pada tanggal 10 Zulhijah.
- Tawaf
Tawaf merupakan kegiatan mengelilingi kabah yang dilakukan sebanyak tujuh kali. Kita dapat melakukan tawaf setelah selesai melemparkan jumrah. Tawaf dapat kita lakukan ketika posisi kabah berada di sebelah kiri kita.
- Sa’i
Sa’i merupakan kegiatan berlari-lari kecil yang dimulai dari Shafa menuju ke bukit Marwah. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah melakukan tawaf.
- Tahalul
Tahalul adalah kegiatan menggunting atau mencukur rambut. Seorang muslimin dianggap telah melakukan tahalul jika ada tiga helai rambut yang telah dicukur atau dipotong.
- Tertib
Wajib haji
Jika kita telah mengetahui informasi akan syarat haji dan rukun haji, informasi selanjutnya yang berkaitan dengan manasik haji adalah wajib haji. Wajib haji sendiri merupakan serangkaian kegiatan yang akan kita lakukan selama menjalankan ibadah haji dan menjadi pelengkap dari rukun haii. Jika salah satu wajib haji ditinggalkan, ibadah hajinya tetap dianggap sah jika umat Islam tersebut menggantinya dengan membayar denda atau dam. Berikut ini merupakan beberapa wajib haji yang perlu diketahui oleh umat muslim:
- Niat ihram yang dilakukan setelah menggunakan pakaian ihram.
- Mabit atau bermalam di Muzdalifah yang dikerjakan di tanggal 9 Zulhijah.
- Melontarkan jumrah Aqobah yang dilakukan pada tanggal sepuluh Zulhijah. Melontar jumrah dilakukan dengan melontarkan 7 buah batu kecil yang dilemparkan secara berurutan. Ketika melempar jumrah, kita juga harus membaca doa dan pujian kepada Allah SWT.
- Bermalam di Mina pada tanggal 11 Zulhijah, 12 Zulhijah dan 13 Zulhijah.
- Melontarkan jumrah Ula, Aqobah dan jumrah Wustha di hari tasyrik.
- Melakukan tawaf Wadaa yang merupakan tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekkah.
Sunnah Haji
Sunnah haji menjadi informasi lainnya yang patut kita ketahui jika ingin mendapatkan informasi menyeluruh seputar tata cara atau manasik haji. Sunnah haji dapat kita lakukan untuk menambah amalan. Jika kita mengerjakan sunnah haji, kita akan mendapatkan pahala dari Allah. Agar kita mendapatkan pahala yang berlipat, tidak ada salahnya untuk menjalankan sunnah haji ketika kita akan melakukan ibadah haji. Berikut ini merupakan beberapa sunnah haji yang dianjurkan untuk dikerjakan:
- Mandi sebelum berihram
- Mengerjakan haji ifrad
- Membaca bacaan talbiyah
- Membaca doa setelah selesai talbiyah
- Menjalankan tawaf qudum pada saat memasuki Masjidil Haram
- Membaca zikir dan membaca doa
- Mengkonsumsi air zam-zam
- Menjalankan shalat sunnah setelah mengerjakan tawaf
Larangan yang harus dijauhkan ketika menjalankan ibadah haji
Larangan yang perlu kita jauhkan selama berhaji harus benar-benar untuk diperhatikan. Jika kita melakukan larangan dalam berhaji, dapat dipastikan jika haji yang kita lakukan tidak dianggap sah. Ada beberapa larangan-larangan saat berhaji yang patut untuk kita waspadai, seperti:
- Berburu atau membunuh binatang
- Menggunakan wangi-wangian
- Melakukan hubungan seksual
- Mencukur bulu badan atau rambut
Dari informasi yang telah dijelaskan di atas seputar manasik atau tata cara haji, kita dapat mengetahui bahwa cara berhaji yang baik berkaitan dengan syarat, rukun haji, wajib haji, sunnah haji dan larangan dalam berhaji. Di bawah ini merupakan serangkaian kegiatan yang harus kita lakukan ketika berhaji:
- Sebelum tanggal delapan Zulhijah, jamaah haji melaksanakan tawaf haji terlebih dahulu di Masjidil Haram.
- Tanggal delapan Zulhijah, jamaah haji bersiap untuk menuju ke padang Arafah dan Mina.
- Jamaah haji berpakaian ihram dan menuju ke Mina.
- Tanggal sembilan Zulhijah, jamaah haji menjalankan wukuf hingga fajar menjelang di tanggal sepuluh Zulhijah.
- Bermalam di Muzdalifah dan melontarkan jumrah Aqobah. Setelah itu, jamaah haji dapat melanjutkannya dengan menjalankan Tahalul.
- Tanggal sebelas Zulhijah, jamaah haji melakukan jumrah Ula dan dilanjutkan dengan melemparkan jumrah Wustha pada tanggal 12 Zulhijah.
- Jamaah haji yang selesai melaksanakan jumrah Wutsha dapat kembali ke kota Mekkah dan melakukan tawaf Wadaa. Tawaf Wadaa sendiri merupakan tawaf perpisahan yang dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan kota Mekkah dan kembali ke negaranya masing-masing.