
Pengertian Haji, Syarat dan Waktu Pelaksanaannya
Islam merupakan salah satu agama besar di Indonesia. Hampir sebagian besar warga Indonesia merupakan seorang muslim dan memeluk agama Islam sebagai pedoman hidupnya. Berbicara mengenai pedoman hidup, umat muslim menggunakan Al Quran dan Al Hadist sebagai acuan dalam menjalankan kehidupannya di dunia. Guna menjadi umat muslim yang sebenarnya, penganut agama Islam harus memenuhi rukun Islam terlebih dahulu. Selain mengucapkan dua kalimat syahadat, mengerjakan sholat, berpuasa dan membayar zakat, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji. Untuk itulah tulisan ini akan membahas tentang pengertian haji dan waktu pelaksanaannya.
Pengertian Haji
Pengertian haji adalah ibadah umat muslim yang dilakukan dengan berziarah ke kota Mekkah. Haji dikatakan wajib bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial. Mereka yang akan melaksanakan haji juga harus bertanggung jawab atas keluarganya yang ditinggalkan selama menjalankan ibadah haji. Haji sendiri menjadi kegiatan dimana umat muslim di dunia berkumpul di satu tempat. Tidak hanya itu, ibadah haji dianggap sebagai demontrasi yang dilakukan oleh umat muslim sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT.
Jika menilik mengenai pengertian haji di atas, kita dapat melihat bahwa haji hanya dapat dilakukan oleh umat muslim yang ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT. Umat muslim dengan sengaja ingin pergi ke Mekkah hanya demi mendapatkan ridho Allah dan memenuhi persyaratannya sebagai seorang muslim di mata Allah SWT. Keiklhasan dalam menjalankan ibadah haji sangat diperlukan agar segala macam kegiatan ketika menjalankan ibadah haji dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Syarat Haji
Jika kita membahas mengenai haji, kita juga akan dikenalkan dengan syarat wajib dan syarat sah haji. Jika syarat wajib dan syarat sah haji tidak dipenuhi dengan baik, ibadah haji yang dilakukan oleh umat muslim dianggap tidak sah. Karena itulah, kita perlu mengenai syarat wajib dan syarat sah haji agar ibadah haji yang kita lakukan sah dimata agama. Guna mengetahui lebih lanjut mengenai syarat sah dan syarat wajib haji, simak penjelasannya di bawah ini:
Syarat Wajib Haji
- Islam
Ibadah haji hanya dapat dilakukan oleh pemeluk agama Islam dan tidak boleh dilakukan oleh pemeluk agama lainnya.
- Baligh
Bagi anak-anak yang usianya di bawah umur dan ingin menjalankan ibadah haji, ibadah haji belum dibebankan kepadanya. Jika mereka tetap melakukan haji, ibadah haji yang dilakukan dianggap sebagai haji sunnah.
- Berakal sehat
- Mampu
- Merdeka
- Ada mahram
Bagi seorang muslim wanita, ibadah haji dilakukan jika ada yang mendampinginya.
Syarat Sah Haji
- Ibadah haji dilakukan berdasarkan dengan batas waktunya, yakni batas waktu miwat zamani dan
- Ibadah haji dilakukan berdasarkan dengan rukun haji. Rukun haji dilakukan dengan baik dab benar sesuai dengan urutannya dan tidak boleh dilakukan secara acak.
- Ibadah haji dilakukan dengan memenuhi syarat sahnya, yakni melaksanakan sa’i dan tawaf.
Sa’i merupakan lari-lari kecil yang dilakukan di bukit shafa menuju ke bukit marwah dan dilakukan ke arah sebaliknya. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali. Tawaf sendiri merupakan kegiatan mengelilingi kabah yang dilakukan sebanyak 7 kali. Ketika melakukan tawaf, kita harus suci dari najis, aurat yang tertutupi dengan baik dan dilakukan di masjidil haram.
Proses Ibadah Haji
Ibadah haji dilakukan berdasarkan dengan kalendar Islam. Setiap tahunnya, ibadah haji dilakukan selama lima hari, yakni sejak tanggal 8 Zulhijah hingga tanggal 12 Zulhijah. Pada tanggal 9 Zulhijah, hari tersebut dikenal sebagai hari haji dan dikenal pula dengan sebutan hari Arafah. Pembahasan mengenai pengertian haji semakin meluas jika kita membahasanya secara terperinci. Berdasarkan dengan pelaksanaannya sendiri, ibadah haji dapat dibagi menjadi tiga jenis. Haji Ifrad, haji Tammatu dan haji Qiran merupakan jenis-jenis haji yang patut untuk kita ketahui. Haji Ifrad merupakan haji yang dilakukan dengan melaksanakan haji terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah umroh.
Dalam hal ini, umat muslim akan melaksanakan ihram sebanyak dua kali. Haji Tammatu merupakan haji yang pelaksaannya dikerjakan setelah melaksanakan umrah di bulan haji lebih dahulu. Jika telah melaksanakan ibadah umrah di bulan haji, umat muslim baru melaksanakan haji di bulan yang sama. Sedangkan haji Qiran sendiri merupakan haji yang dilakukan bersamaan dengan umrah. Umat muslim yang melakukan ibadah Qiran akan menjalankan miqat dan ihram dengan niat haji dan umrah sekaligus.
Hukum-Hukum Dalam Haji
Banyak sekali pembahasan seputar haji. Mulai dari wajib haji, sunnah haji, larangan apa saja yang perlu kita hindari ketika melakukan haji hingga urutan dalam melaksanakan ibadah haji. Untuk mengetahui kesemua informasi tersebut, simak ulasannya di bawah ini:
Wajib Haji
Wajib haji merupakan amalan yang harus dilakukan selama menjalankan ibadah haji. Jika wajib haji ditinggalkan, haji yang dilakukan tetap sah selama umat muslim menggantinya dengan dam atau denda. Berikut ini merupakan wajib haji yang perlu untuk kita ketahui:
- Berihram sesuai dengan miqatnya
- Bermalam di Muzdalifah
- Menginap di Mina
- Melontarkan jumroh aqobah
- Melontarkan jumroh ula, aqobah dan wustho
- Melindungi atau menjauhkan diri terhadap hal-hal yang tidak diperbolehkan
- Melaksanakan tawaf wada
Sunnah Haji
Sunah haji merupakan kegiatan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim yang ingin menjalankan ibadah haji. Berikut ini merupakan hal-hal yang berkaitan dengan sunah haji:
- Melaksanakan ibadah haji Ifrad
- Membaca talbiyah ketika menjalankan ihram hingga melaksanakan jumroh di tanggal 10 Zulhijah
- Membaca doa ketika doa talbiyah selesai dipanjatkan
- Melaksanakan tawaf qudum
- Menjalankan sholat sunnah sebanyak 2 rakaat jika tawaf qudum selesai dilakukan
- Mencium hajar aswad
Larangan Di Dalam Menjalan Ibadah Haji
Ketika kita menjalankan ibadah haji, ada beberapa larangan yang harus kita jauhkan. Umat muslim tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang agar ibadah haji yang mereka laksanakan dianggap sah oleh agama dan Allah SWT. Untuk mengetahui larangan apa saja yang harus kita jauhkan selama menjalankan ibadah haji, simak penjelasannya di bawah ini:
- Larangan bagi pria
- Tidak boleh mengenakan pakaian yang dijahit selama ihram. Jamaah haji pria hanya diperbolehkan untuk mengenakan kain putih tak berjahit yang telah diberikan oleh pihak penyelenggara.
- Tidak boleh mengenakan tutup kepala ketika ihram
- Tidak boleh mengenakan sepatu yang dapat menutupi mata kaki pada saat menjalankan ihram
- Larangan bagi wanita”
- Mengenakan sarung tangan
- Mengenakan tutup wajah
- Larangan bagi pria dan wanita:
- Mencabut dan memotong kuku
- Mengenakan wewangian pada tubuh dan pakaian
- Membunuh binatang ketika melakukan ihram
- Mencaci, mengumpat dan bertengkar
- Melakukan hubungan badan atau bersenggama
- Mengadakan perkawinan atau melamar pasangan
- Menebang atau memotong pohon di tanah suci
- Memotong rambut kepala dan mencabut bulu pada bagian tubuh lainnya