Bagaimana Berumroh di Era New Normal
Era New Normal
Wabah covid-19 merupakan sebuah virus yang mengubah tatanan kehidupan di masyarakat, tidak hanya di Indonesia namun berdampak hingga seluruh penjuru dunia. Diantara dampak-dampak yang dialami masyarakat ini mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat atau yang sering kita kenal dengan New Normal, atau lebih lengkapnya New Normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemic Covid-19.
Dengan berbagai kegiatan masyarakat yang semestinya dilakukan dengan tatap muka menjadi daring atau secara online yang tidak semua kegiatan dapat dilakukan secara daring maka pemerintah menganjurkan untuk melakukan kegiatan seperti biasa, dengan tetap mematuhi protocol kesehatan pencegahan Covid-19.
Hal ini mendorong kita untuk lebih gencar dalam menerapkan langkah pencegahan dasar covid-19, seperti mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, menerapkan phsycal distancing, serta disiplin dalam menggunakan masker di setiap aktivitas terutama di tempat umum.
New Normal di Saudi Arabia
Kondisi New Normal ini juga berlaku di Saudi Arabia, dimana pada awal ditemukan kasus disana pemerintah Kerajaan Saudi menerapkan Lockdown diberbagai tempat termasuk menutup jalur transportasi darat, laut maupun udara yang tentu saja berdampak pada dihentikannya penerimaan jamaah umroh dari luar Saudi. Hal ini berlangsung pada periode bulan Maret hingga September, sementara itu aktivitas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi terbatas hanya orang yang berkepentingan yang dapat mengakses kedua tempat tersebut. (1)
Penanganan yang dilakukan Kerajaan Saudi terbilang cukup sukses dan efektif (2) dibandingkan dengan negara-negara lain yang terdampak covid-19, statement ini muncul karena Penanganan Covid-19 pada awal maret 2020 Saudi telah meluncurkan berbagai protokol kesehatan yang telah mengurangi jumlah infeksi dari sektiar 5.000 pada pertengahan Juni menjadi hanya ratusan hingga saat ini (20/01/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuju pendekatan Kerajaan. Sementara itu, banyak kepala negara menyebut contoh Saudi itu sebagai “kisah sukses” selama KTT para pemimpin G20 pada 22 November 2020 lalu.
Umroh New Normal
Bagaimana dengan kondisi dua masjid di kota Madina dan Mekkah? Untuk awal dimana penerapan Lockdown di Saudi sempat ditutup untuk jamaah umum yang kemudian dievaluasi bertahap oleh pihak khadimul untuk dibuka secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pada awal dibukanya Masjidil Haram, hanya bisa untuk melaksanakan shalat fardhu hingga proses persiapan pensterilan di setiap sudut Masjid telah siap. Dan akhirnya pada bulan Oktober untuk pertama kalinya mengizinkan pelaksanaan ibadah umroh pada tahap pertama, masuk ke Masjidil Haram dan mengunjungi Raudhah di Masjid Nabawi secara bertahap.
Pengaturan ini bertujuan untuk menjalankan standar dan kontrol kesehatan yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan otoritas yang berwenang. Seluruh jamaah umrah dan peziarah diharuskan mematuhi protocol kesehatan. Kerajaan Saudi sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan jamaah umroh dan peziarah, baik dari dalam dan maupun dari luar kerajaan. Hal ini agar terlaksana manasik secara aman dan sehat, dengan cara yang memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Hingga artikel ini ditulis, proses tahapan umroh ini memasuki Tahap ke-3 yaitu :Mengizinkan umrah, ziarah dan shalat bagi warga Saudi dan ekspatriat dari dalam Kerajaan, mulai hari Ahad, 15 Rabiul Awal 1442 (1 November 2020), Pada tahap ini, jamaah dan penziarah dari luar Kerajaan mulai diizinkan melakukan umrah secara bertahap, dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan dari negara-negara yang bebas dari pandemi corona dan terus dievaluasi oleh pihak kerajaan Saudi dalam penanganan Jamaah Umroh (3).
Bagaimana berumroh di era new normal?
Setelah beberapa hal penting telah dibahas diatas, kemudian pertanyaan yang akan muncul adalah Bagaimana Berumroh di era New Normal?. Pengalaman umroh di era new normal adalah sebuah keistimewaan yang belum tentu bisa dirasakan oleh semua orang. Pandemi bukan hanya menunda keberangkatan para jamaah, namun juga membuat mereka menjalankan ibadah umroh dengan protokol kesehatan yang begitu ketat. Apa saja persyaratan Umroh New Normal? Bisa cek disini.
Alhamdulillah pimpinan kami Bapak Her Suprabu berkesempatan untuk melaksanakan ibadah Umroh new Normal pada bulan November 2020 lalu. Protokol kesehatan ketat yang diberlakukan bagi para calon jamaah umroh sudah diterapkan sejak masih berada di tanah air. Sehari sebelum keberangkatan, mereka harus menjalani tes swab yang menentukan jadi atau tidaknya mereka berangkat ke tanah suci.
“Kita harus swab dan ada masa karantina sambil menunggu hasil swab dari lab. Kami pagi datang ke hotel untuk swab dan karantina. Alhamdulillah, hasilnya negatif dan keesokan harinya kami berangkat ke bandara untuk perjalanan ke tanah suci,” tutur Pimpinan Dewangga Lil Hajj Wal Umroh.
Setibanya di tanah suci, mereka pun tidak bisa langsung beribadah. Pemerintah setempat mewajibkan karantinta selama 3 hari di hotel tempat mereka bermalam. Tidak hanya itu, mereka pun kembali menjalani tes swab pada hari kedua. Setelah diperoleh hasil negatif, baru mereka diizinkan untuk keluar kamar hotel dan beribadah di Masjidil Haram.
Dalam pelaksanaan rukun thawaf pun juga ketat, dimana jamaah jamaah harus mengikuti garis yang sudah dibuat oleh Pemerintah Saudi dan tetap jaga jarak. Dan pelaksanaan shalat fardhu bisa dilaksanakan di lantai 2-3 Masjidil Haram.
Sementara itu, protokol kesehatan serupa pun diterapkan di Masjid Nabawi, Madinah. Hanya saja, di sini jamaah bisa beribadah dengan lebih leluasa. Mereka bebas beraktivitas di Masjid Nabawi, kecuali area Raudah. “Jamaah bisa shalat lima waktu tanpa harus ada pengawalan. Hanya pada saat mau ke Raudah sudah ditentukan jadwalnya dan waktunya hanya lima menit di sana,” tambahnya.
Protokol kesehatan lain yang juga membuat pengalaman umroh di era new normal ini berbeda adalah tidak adanya galon air zam zam di lingkungan Masjidil Haram. Sebagai gantinya, para jamaah mendapatkan air zam zam dalam kemasan siap minum.
Begitu juga dengan jumlah penumpang Bus, biasanya tiap bus bisa diisi dengan 40-45 jamaah untuk saat ini maksimal 22 jamaah tiap bus dengan memperhatikan protocol kesehatan.
Saat ini ada jamaah Dewangga lil hajj wal umroh yang sedang melaksanakan ibadah umroh keberangkatan 11 Januari 2021.
Akhir kata, semoga kita diberikan kesempatan untuk bisa menjalankan ibadah Umroh allahummaamiin
Footnote :
- https://saudinesia.com/2020/04/07/lockdown-24-jam-di-beberapa-kota-arab-saudi-perhatikan-peraturannya/
- https://republika.co.id/berita/qkp8lm335/arab-saudi-dinilai-sukses-kendalikan-penyebaran-covid19
- https://saudinesia.com/2020/09/23/arab-saudi-buka-kembali-aktivitas-umrah/